๐ Fakta atau Mitos tentang Fenol
๐งช 1. “Fenol hanya berbahaya dalam jumlah besar.”
➡️ Mitos.
Fenol bahkan dalam kadar rendah (di bawah 1 mg/L) sudah dapat mengganggu kehidupan biota air, merusak insang ikan, dan menimbulkan bau tak sedap pada air sungai. Dalam jangka panjang, paparan kecil tapi terus-menerus bisa menyebabkan bioakumulasi dan kerusakan lingkungan.
๐ญ 2. “Fenol hanya berasal dari limbah pabrik besar.”
➡️ Mitos.
Selain industri, fenol juga bisa berasal dari limbah rumah tangga seperti cairan pembersih, pelarut cat, dan bahan disinfektan. Artinya, setiap individu juga berperan dalam mencegah pencemaran fenol dari sumber kecil di rumah.
๐ง 3. “Air sungai yang jernih pasti bebas dari fenol.”
➡️ Mitos.
Fenol tidak selalu terlihat secara kasat mata. Air bisa tampak jernih namun tetap mengandung fenol yang terlarut. Karena itu, pengujian kimia rutin sangat penting untuk memastikan kualitas air sungai benar-benar aman.
๐ฌ 4. “Fenol bisa dihilangkan dengan pengolahan air biasa.”
➡️ Mitos.
Fenol tidak bisa dihilangkan hanya dengan penyaringan sederhana. Diperlukan teknologi khusus seperti biodegradasi mikroba, adsorpsi karbon aktif, atau proses oksidasi lanjutan (AOPs) agar fenol benar-benar terurai menjadi senyawa yang tidak beracun.